ELISTON FRANSISKUS NADEAK

Kamis, 25 November 2010

Menperin Akui Masih Ada Industri Nikmati BBM Subsidi

Jakarta - Menteri Perindustrian MS Hidayat mengakui sampai saat ini masih terdapat industri yang menggunakan BBM bersubsidi, meskipun hal itu dilarang. Lewat pembatasan BBM bersubsidi, masalah ini akan dibenahi.

"Ya justru itu yang mau dibenahi," ujar Hidayat saat ditanya mengenai adanya anggapan dari DPR yang melihat ada industri yang membeli BBM menggunakan harga rumah tangga.

Hal ini disampaikan Hidayat ketika ditemui di kantor Kementerian Keuangan, Jalan Wahidin Raya, Jakarta, Kamis (25/11/2010).

Untuk itu, Hidayat menyatakan pihaknya akan melakukan pembahasan dengan kalangan industri dan DPR terkait masalah tersebut.

"Ada, tapi nggak banyak, makanya masalah-masalah yang distorsi itu mau kita selesaikan," tegasnya.

DPR menilai opsi pemerintah mengenai pembatasan konsumsi BBM bersubsidi belum bisa menyelesaikan masalah peningkatan volume penggunaan BBM bersubsidi.

Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR Melchias Marcus Mekeng menilai seharusnya pemerintah belum perlu mengeluarkan kebijakan mengenai pembatasan DPR RI, tetapi harus menyelesaikan permasalahan yang menyebabkan terjadinya peningkatan volume penggunaan BBM bersubsidi, seperti terjadinya penyelundupan dan pemborosan.

"Kalau ada penyelundupan, macet di mana-mana itu kan pemborosan. Ini harus diselesaikan kalau tidak akan bertambah terus-menerus," ujar Melchias.

Melchias juga melihat masih banyak industri yang membeli BBM dengan harga rumah tangga.

"Yang menggunakan BBM kan bukan hanya kendaraan tapi industri juga. Industri ini harus gunakan harga industri, jangan pakai harga rumah tangga. Ini dulu yang dibereskan baru bicara penghematan," tegasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar