ELISTON FRANSISKUS NADEAK

Sabtu, 10 April 2010

Gubernur Bank Sentral Polandia Tewas

MOSKOW - Gubernur Bank Sentral Polandia Slawomir Skrzypek tewas dalam kecelakaan pesawat pada Sabtu (10/4/2010) Skrzypek tewas bersama sejumlah pejabat Polandia lainnya, saat bertolak ke Rusia dalam rangka kunjungan kenegaraan.

Pejabat yang turut menjadi korban yakni, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Franciszek Gagor dan Deputi Menteri Luar Negeri Andrzej Kremoer. Setidaknya nama-nama tersebut adalah pejabat yang berada di daftar penumpang.

Dilansir dari Associated Press, Sabtu (10/4/2010), pesawat bernomor TU-154 yang mengangkut 132 orang tersebut jatuh saat mendarat di Rusia barat. Penyebab kecelakaan sendiri masih belum jelas, namun laporan mengatakan ada kabut tebal di daerah itu.

"Pesawat yang mengangkut presiden dan pejabat Polandia lainnya tidak sampai ke landasan pacu ketika mendarat. Temuan semetara menunjukkan, bahwa pesawat itu menghantam puncak pohon dan jatuh terbelah dua. Tidak ada yang selamat dari bencana tersebut," kata Sergei Anufriev.

Kementerian luar negeri Polandia mengkonfirmasi, Kaczynski dan istrinya berada dalam pesawat bersama pejabat lainnya. Kepala badan investigasi Rusia Sergei Markin mengatakan, ada total 132 orang di dalam pesawat Tu-154.

Kaczynski beserta rombongan terbang ke Rusia untuk acara-acara yang menandai peringatan 70 tahun pembantaian ribuan petugas Polandia oleh polisi rahasia Soviet di Katyn dan di tempat lain selama Perang Dunia II. Pesawat yang dinaiki presiden adalah Tupolev Soviet-built TU154M, setidaknya telah berusia 20 tahun

AS Kenakan Bea Antidumping ke Pipa Baja China



WASHINGTON - Kementerian Perdagangan Amerika Serikat (AS) mengenakan sanksi bea antidumping tambahan pada pipa baja China. Kebijakan ini dikeluarkan hanya sehari menjelang kunjungan Presiden China Hu Jintao ke Washington.

Kementerian Perdagangan AS menjelaskan China telah menjual pipa baja ke Paman Sam dengan harga mencapai 29,94-99,14 persen dibandingkan harga wajar.

"Kementerian Perdagangan akan memerintahkan Bea Cukai untuk mengenakan deposit atau kewajiban sesuai dengan marjin dumping,” kata Kementerian Perdagangan China seperti dikutip dari AFP, Sabtu (10/4/2010).

Selain itu, pihak Kementerian Perdagangan AS menjelaskan, selama 2009 Paman Sam mengimpor pipa baja China senilai USD1,1 miliar. Tianjin Pipe International Economic and Trading Corp adalah produsen pipa baja China yang diharuskan membayar bea antidumping sebesar 29,94 persen.

Di samping itu, masih ada 37 produsen pipa baja China yang juga dikenakan bea antidumping yang besarnya bisa mencapai 99,14 persen.
           

Gaji Gubernur BI Lebih Tinggi dari Gaji Presiden



Gaji Presiden RI ternyata tidak seberapa dibanding gaji gubernur Bank Indonesia (BI). Jika gaji presiden berada di kisaran Rp150 juta per bulan, maka gaji orang nomor satu di MH Thamrin itu jauh di atasnya, yaitu di kisaran Rp265 juta per bulan.

"Kalau dibandingkan, gaji gubernur BI jauh lebih besar dari gaji Presiden," ujar Ketua Badan Anggaran DPR RI Harry Azhar Azis, dalam Workshop FORKEM Indonesia Pulih: Struktur APBN 2010 Pasca Perubahan dan Peluang dari Pemulihan Ekonomi, di Hotel Savoy Homann, Bandung, Sabtu (10/4/2010).

Terkait fakta tersebut, terkadang pegawai BI mengelak, karena mereka justru mengatakan gaji direksi BUMN lebih besar, terlebih dengan adanya tambahan bonus-bonus.

Sementara itu terkait dengan anggaran belanja pegawai untuk gaji PNS di 2010 sebesar Rp160,364 triliun tidak akan efektif, karena hanya 10 persen dari PNS yang berkinerja produktif.

Meski demikian, Harry tidak menyetujui dengan pengurangan gaji pegawai. Menurutnya yang diperlukan adalah peraturan yang tegas agar para PNS lebih produktif dalam menjalankan tugasnya.

"Gaji jangan diturunkan, yang penting adanya sanksi agar anggaran tidak terbuang percuma,"

Pengambilalihan Bank Eksekutif

Recapital Tunggu Keputusan Bank Indonesia 


JAKARTA - Pemilik Recapital Group Sandiaga Uno mengatakan, bila saat ini PT Recapital Advisors sedang menunggu keputusan Bank Indonesia terkait pengambilalihan PT Bank Eksekutif Tbk (BAEK).

"Kita masih menunggu keputusan BI," ungkapnya, usai menjadi pembicara seminar di Pesta Wirausaha 2010 dalam rangka Ulang Tahun ke-4 Komunitas Tangan di Atas (TDA), di Balai Kartini, Jakarta, Sabtu (10/4/2010).

Sandi melanjutkan, bila pihaknya saat ini sedang dalam proses perhitungan besaran penilaian dari BAEK sendiri. "Kami sedang menghitung besarannya dan ini sedang dalam proses," katanya.

Seperti diketahui, pengalihan kepemilikan BAEK akhirnya dilakukan melalui penawaran saham terbatas (right issue) pada Juni mendatang di mana BAEK akan menambah modal Rp300 miliar-Rp500 miliar. Keputusan tersebut diambil dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPS LB) Bank Eksekutif beberapa pekan lalu.

Presiden Direktur Recapital Advisors Rosan Perkasa Roeslani menuturkan, mundurnya proses masuk ke Bank Eksekutif terkait dengan peraturan pasar modal yang berlaku saat ini.

"Iya kami sudah dengar, memang ada pemunduran waktu karena terkait peraturan pasar modal yang menyebutkan pengurusan right issue 45 hari atau lebih," kata Roesan saat dihubungi wartawan.

Roesan menuturkan, jika Recapital akan menjadi pembeli siaga right issue sebesar Rp300 miliar-Rp500 miliar yang diputuskan Bank Eksekutif beberapa waktu lalu. "Recapital masih menjadi pembeli siaga right issue ini, belum ada perubahan. Jadi tidak ada masalah," tambah Roesan.

Dia menambahkan, Recapital juga menempatkan dana Rp180 miliar dalam bentuk deposito di Bank Eksekutif, masing-masing Rp120 miliar dari Recapital Advisors dan sisanya dari Recapital Group.

Sebelumnya, meskipun terjadi perubahan dari rencana semula melalui akuisisi, Recapital tetap akan menjadi pemegang saham baru Eksekutif. "Kami menjadi pembeli siaga," kata pemilik Recapital Group Sandiaga Uno.