ELISTON FRANSISKUS NADEAK

Senin, 21 Maret 2011

AEI Dukung Pencaplokan BNI ke Bahana

JAKARTA - Ketua Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) Airlangga Hartato mendukung PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mengakuisisi PT Bahana Securities.Logo Bahana. Dok Bahana



Menurut dia, dengan diakuisisinya Bahana Securities oleh bank pelat merah tersebut, maka kinerja BUMN sekuritas itu ke depannya akan lebih baik setelah modalnya tergerus akibat harus menyerap sebagian saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) pada saat penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) yang tidak terserap pasar.

Pasalnya, dia menambahkan, jika BUMN sekuritas tersebut modalnya ditambah, maka bisnis ke depan Bahana Securities akan lebih prospektif.

“(Akuisisi Bahana oleh BNI) setuju saja karena Bahana sekarang dimiliki BI (Bank Indonesia), lebih baik diambil BUMN,” kata Airlangga, yang juga Ketua komisi VI DPR ketika dihubungi, Minggu (20/3/2011).

Menurut dia, jika dalam aksi korporasi tersebut ada pelepasan kepemilikan negara, maka memang diperlukan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Selain itu, jika rencana itu telah disepakati antara kedua perusahaan, maka rencana bisnis (business plan) BNI terkait rencana akuisisi BUMN sekuritas tersebut juga perlu disampaikan kepada DPR.

“Apalagi kalau mau melakukan aksi korporasi di luar bisnis inti dan transaksi termasuk transaksi material, yang tidak masuk dalam prospektus right issue (penerbitan saham baru), maka harus ke DPR” imbuh Airlangga.

Sebelumnya, Kementerian BUMN menyatakan, jika PT Bahana Securities jadi diakuisisi BNI, maka diperlukan peraturan pemerintah (PP) terkait perubahan status tersebut dan izin dari DPR. Pasalnya, jika Bahana diakusisi BNI, maka sekuritas BUMN tersebut berubah status menjadi anak usaha BUMN.

Menteri BUMN Mustafa Abubakar menjelaskan, PP tersebut diperlukan lantaran status Bahana Securities saat ini adalah BUMN. Sementara jika rencana akuisisi tersebut teralisasi, maka Bahana Securities kemungkinan akan digabung dengan BNI Securities. Dengan demikian, status Bahana yang sebelumnya BUMN menjadi anak usaha BUMN.

Mustafa menuturkan, akuisisi tersebut akan memberi efek positif bagi kedua perusahaan, terutama Bahana dalam memperkuat modal dan bisnisnya ke depan.

Sementara itu, untuk Danareksa Sekuritas, Mustafa menyatakan, belum melihat Danareksa memerlukan bantuan lantaran modalnya masih cukup besar. “Modal (Danareksa) masih bisa. Selain itu, mereka selama ini tidak mengeluh,” tandas dia.

Meski pemegang saham mendukung rencana akuisisi tersebut, namun pemerintah menyerahkan rencana aksi korporasi tersebut kepada kedua BUMN tersebut. “Kalau ada rencana itu (akuisisi), tidak ada wewenang melarang atau membolehkan. Itu hanya inisiatif dengan prinsip business to business,” tutur dia.

Hingga saat ini pemegang saham belum membahasnya dengan direksi BNI dan Bahana Securities terkait rencana akuisisi tersebut. Kendati begitu, dia memperkirakan, jika akuisisi itu jadi, kemungkinan bisa rampung pada semester I tahun ini.

Seperti diketahui, tiga underwriter IPO Garuda tersebut, yakni PT Danareksa Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas dan PT Bahana Securities harus menyerap 47 persen saham yang tidak terserap pasar atau setara Rp2,3 triliun.

Pada 11 Februari 2011, Garuda melepas sebanyak 6,335 miliar lembar saham atau setara 26,67 persen dari total modal yang ditetapkan, dengan perolehan dana sebesar Rp4,75 triliun.

Namun dari jumlah tersebut, terdapat sebanyak 1,9 miliar lembar saham milik PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), atau senilai Rp1,45 triliun. Dengan demikian, jumlah dana segar yang dikantongi perusahaan BUMN aviasi itu sebesar Rp3,3 triliun.
sumber :
http://economy.okezone.com/read/2011/03/20/278/436849/aei-dukung-pencaplokan-bni-ke-bahana

World Bank: Rekonstruksi Jepang Akan Berlangsung 5 Tahun

SINGAPURA - Bank Dunia (World Bank) menuturkan Jepang kemungkinan memerlukan waktu selama lima tahun untuk melakukan rekonstruksi pascagempa dan tsunami yang menimbulkan kerugian hingga USD235 miliar.Ilustrasi: Tsunami Jepang
Bencana yang terjadi pada 11 Maret lalu dan menewaskan lebih dari 8.600 orang dan membuat 12.800 orang hilang ini diproyeksikan akan memangkas pertumbuhan ekonomi negara tersebut hingga 0,5 persen pada 2011 ini. Dampaknya, akan sangat terasa pada semester I tahun ini.

"Kerusakan yang terjadi du perumahan dan infrastruktur tidak bisa diprediksikan. Pertumbuhan ekonomi tampaknya harus rela menurun, dan upaya rekonstruksi bisa berlangsung hingga lima tahun," jelas World Bank seperti dilansir dari Associated Press (AP), Senin (21/3/2011).

Bank Dunia memperkirakan nilai kerusakan akibat bencana alam itu sekira USD123 miliar hingga USD235 miliar, dan biaya yang harus dikeluarkan oleh pihaki asuransi swasta untuk menutupi klaim yang terjadi antara USD14 miliar hingga USD33 miliar.

Dia juga mengatakan pemerintah Jepang akan menghabiskan dana sebesar USD12 miliar untuk rekontruksi yang diambil dari anggaran belanjanya. Anggaran ini pun diproyeksikan akan lebih besar lagi pada periode mendatang.

Krisis nuklir yang terjadi sekarang ini sudah merembet ke dalam makanan dan minuman yang diproduksi di Jepang. Jejak radiasi pertama kali terdeteksi pada bayam dan susu dari peternakan di dekat pabrik nuklir akan kembali jauh dalam air keran, hujan dan bahkan debu. Pemerintah mengatakan tingkat radiasi terlalu kecil untuk menimbulkan risiko langsung terhadap kesehatan.

Hal ini diproyeksikan akan menurunkan permintaan konsumen jangka pendek di Jepang dan produksi manufaktur juga akan merugikan perdagangan dengan negara-negara tetangga. Perusahaan elektronik Korea Selatan telah melihat potensi dari chip memori akan tumbuh sebesar 20 persen lantaran produksi di Jepang. Sementara eksportir mobil Thailand mengatakan akan kehabisan onderdil mobil produksi Jepang pada bulan depan.
 
sumber :
http://economy.okezone.com/read/2011/03/21/213/437012/world-bank-rekonstruksi-jepang-akan-berlangsung-5-tahun

Jepang Bakal Naikkan Pinjaman hingga USD127 Miliar

Ilustrasi. Foto: AFP

JEPANG - Pemerintah Jepang berencana memberikan pinjaman sekira 10 triliun yen atau setara dengan USD127 miliar. Dana tersebut digunakan untuk membantu memperbaiki kerusakan serta biaya lain pascagempa bumi dan tsunami mematikan pekan lalu.

Pemerintah memberikan pembiayaan khusus dalam bentuk pinjaman yang berbunga rendah atau subsidi bunga pembayaran yang didukung oleh dana publik saat bencana alam atau peristiwa lain untuk memicu kestabilan ekonomi utama.

Dilansir dari Reuters, Minggu (20/3/2011), saat ini, pemerintah sedang mempertimbangkan untuk mengalokasikan hingga beberapa triliun yen sampai 10 triliun yen untuk program tersebut.

Di samping itu, pemerintah membutuhkan anggaran tambahan untuk dana bantuan dan rekonstruksi setelah gempa yang disusul dengan tsunami dan kebocoran radiasi yang berbahaya.

Di sisi lain, akibat dari krisis nuklir tersebut belum bisa dipastikan berapa banyak yang akan dikeluarkan oleh pemerintah untuk dapat memulihkan kembali kondisi ekonomi.

Menteri Ekonomi Jepang, Kaoru Yosano mengatakan bahwa kerusakan ekonomi akibat dari bencana tersebut akan melebihi 20 triliun yen, dimana itu merupakan asumsi dampak ekonomi dari total gempa yang menyebabkan krisis ekonomi pada 1995 di Kobe.

"Belanja pemerintah mungkin saja akan melebihi 3,3 triliun yen. Di mana bencana alam saat ini merupakan dianggap yang paling mahal di dunia setelah bencana yang sama menimpa Kobe pada 1995 silam," ungkapnya.

Jumat lalu, tersiar kabar bahwa pemerintah berencana untuk mengeluarkan obligasi darurat senilai 10 triliun yen untuk membayar rekonstruksi di mana bank sentral sepenuhnya akan menanggung masalah ini. Namun, para pejabat termasuk Kaoru Yosano membantah hal tersebut, dan menyatakan tidak ada rencana seperti itu.
sumber :
http://economy.okezone.com/read/2011/03/20/213/436770/jepang-bakal-naikkan-pinjaman-hingga-usd127-miliar

Pengaturan BBM Ditunda, DPR Pun Dukung

Pemerintah berencana menunda waktu pelaksanaan program pengaturan bahan bakar minyak atau BBM bersubsidi. Alasannya, diparitas harga BBM bersubsidi dengan pertamax makin tinggi dan ketidaksiapan alat kendali maupun pengawasan distribusi bahan bakar minyak bersubsidi.   
Demikian sikap pemerintah terkait pengaturan BBM bersubsidi, yang disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Darwin Zahedy Saleh dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI, Senin (21/3/2011), di Jakarta.  
Terkait sikap pemerintah itu, sejumlah anggota Komisi VII DPR RI mendukung langkah pemerintah untuk tidak menaikkan harga BBM bersubsidi, dan menunda waktu pelaksanaan pengaturan BBM bersubsidi.  
Darwin menyatakan, pemerintah memutuskan bahwa tidak ada kenaikan harga BBM bersubsidi. Kami juga menyimpulkan mengundurkan waktu pelaksanaan program pengaturan BBM bersubsidi, kata dia menambahkan.  
"Untuk mengatasi terjadinya kelebihan kuota sambil menunggu pelaksanaan program pengaturan BBM bersubsidi, maka dilakukan peningkatan pengawasan dengan memperkuat kelembagaan dan sosialisasi. Kami juga akan mengintensifkan persiapan alat kendali dan sistem pendukung," ujarnya.  
Pemerintah juga berencana mengembangkan bahan bakar alternatif yang terjangkau di samping Pertamax. Sebagaimana diketahui, pemerintah sempat melontarkan wacana pengembangan bahan bakar gas cair atau LGV untuk kendaraan pribadi mengingat harga keekonomiannya relatif rendah dan ramah lingkungan.  
Sikap pemerintah itu ditentukan setelah membahas mengenai beberapa opsi yang diusulkan tim pengkaji pengaturan BBM bersubsidi yang melibatkan konsorsium tiga perguruan tinggi yakni Universita s Indonesia, Universitas Gadjah Mada dan Institut Teknologi Bandung.   
Hasil kajian itu menyebutkan, opsi pertama adalah harga premium naik menjadi Rp 5.000 per liter dan diberikan cash back Rp 500 per liter kepada angkutan umum. Jika opsi ini diterapkan, m aka akan menghemat subsidi Rp 7,3 triliun, tepat sasaran, dampak terhadap inflasi kecil yakni 0,4 persen, kebutuhan investasi kecil, tetapi pengurangan volume BBM bersubsidi tidak signifikan.  
Opsi kedua adalah harga premium tetap Rp 4.500 per liter untuk sepeda motor dan angkutan umum, mobil pribadi harus pertamax tapi dengan pembatasan harga Rp 8.000 per liter. Jika opsi ini diterapkan, subsidi bisa dihemat Rp 5,86 triliun, volume berkurang 3,2 juta kiloliter, tepat sasaran, tetapi kebutuhan investasi amat besar.  
Sementara opsi ketiga adalah harga premium tetap Rp 4.500 per liter untuk sepeda motor dan angkutan umum dengan jatah. Bila melebihi jatah, membayar Rp 5.500 per liter, sedangkan harga premium mobil pribadi Rp 5.500 per liter. Jika opsi ini dilaksanakan, subsidi bisa dihemat Rp 8,6 triliun, tepat sasaran, kebutuhan investasi amat besar.

sumber :
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/03/21/13433670/Pengaturan.BBM.Ditunda.DPR.Pun.Dukung

Sistem Perdagangan di BEI Sempat Terhenti

Otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) menjelaskan, sistem perdagangan yang sempat terhenti selama sekitar setengah jam dari pukul 10.20 hingga 10.50 disebabkan karena putusnya jaringan komunikasi dari sisi vendor, yakni Alrthatel.
"Putusnya jaringan tersebut karena ada gangguan dari sisi mereka. penyebab detailnya kita belum dapat informasi," ujar Direktur IT BEI Adhikin Basirun kepada wartawan, Senin, (21/3/2011).
Namun, permasalahan tersebut sudah dapat diatasi dan perdagangan kembali berjalan normal. Menurut Adhikin ada puluhan Anggota Bursa yang menyewa jaringan Arthatel. Berapa jumlah pastinya, Adhikin juga belum bisa menyebutkan.
Adhikin menambahkan, bursa tidak bisa memberi sanksi terhadap vendor tersebut karena di luar anggota bursa (AB). "Mereka kan pihak ketiga yang disewa AB."
BEI juga tak punya standarisasi tertentu terhadap kapasitas yang harus dimiliki vendor. Yang terutama, para vendor tersebut bisa memenuhi servis level agreement (SLA) atau tingkat kemampuan kesinambungan di atas 99,75 persen.
"Supaya kejadian ini tidak terjadi lagi, setiap AB dan pelanggan harus punya backup jaringan," kata Adhikin seraya menyebut BEI bakal membuat aturan yang mewajibkan AB memiliki dua penyedia data feed.

sumber :
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/03/21/15254691/Sistem.Perdagangan.di.BEI.Sempat.Terhenti

Harga BBM Naik di 9 Negara

Kenaikan harga minyak mentah di pasar dunia yang terjadi dalam empat bulan terakhir ini telah mendorong sembilan negara terdekat Indonesia menaikkan harga jual bahan bakar minyak. Kenaikan harga bahan bakar minyak yang dilakukan dalam kurun waktu November 2010 hingga Februari 2011 itu ada dalam kisaran 9 persen hingga 16 persen.

”Semua negara itu telah menyesuaikan harga BBM-nya pada kisaran yang berbeda,” ujar Menteri Keuangan Agus Darmawan Wintarto Martowardojo di Jakarta, Sabtu (20/3/2011).
Negara-negara yang menaikkan harga BBM itu adalah Singapura, Malaysia, Filipina, Thailand, China, Jepang, India, Korea Selatan, dan Australia. Negara yang menaikkan harga premium tertinggi adalah Filipina, yakni 11 persen.
”Adapun negara yang menaikkan harga solar tertinggi adalah Singapura dengan kenaikan 16 persen. Sementara Indonesia tetap mempertahankan harga pada posisi Rp 4.500 per liter,” kata Agus.
Menurut Agus, kebijakan harga di sembilan negara tersebut belum mendorong Indonesia untuk mengubah harga jual BBM di dalam negeri. Namun, pemerintah tetap akan melanjutkan proses pengaturan volume BBM bersubsidi untuk menurunkan tekanan terhadap APBN.
”Kami sebenarnya berharap kebijakan itu diterapkan sejak 1 Januari 2011, tetapi kemudian ditunda hingga akhir Maret 2011. Namun, jika itu ditunda melampaui akhir Maret, volume konsumsi BBM bersubsidi akan melonjak ke kisaran 41-42 juta kiloliter dari target awal 38,6 juta kiloliter. Itu artinya akan ada kenaikan subsidi BBM antara Rp 3 triliun-Rp 6 triliun,” ujarnya.
Besaran subsidi energi diperhitungkan dengan memerhatikan tiga variabel, yakni harga jual minyak mentah Indonesia (ICP), produksi minyak mentah siap jual, serta nilai tukar rupiah. Setiap kenaikan ICP sebesar 1 dollar AS di atas asumsi yang ditetapkan dalam APBN 2011, yakni 80 dollar AS per barrel, akan menambah surplus sebesar Rp 100 miliar.
Namun, hal ini juga akan menimbulkan kenaikan anggaran dana pendidikan (yang diamanatkan UUD 1945 harus 20 persen dari anggaran belanja negara) sehingga jika dana pendidikan diperhitungkan juga, kenaikan 1 dollar AS ICP itu akan berubah menjadi defisit Rp 800 miliar.
Untuk mengantisipasi lonjakan subsidi energi akibat kenaikan harga minyak mentah dunia, Kementerian Keuangan telah memperhitungkan tambahan anggaran cadangan risiko fiskal sebesar Rp 14,8 triliun, terutama untuk meredam kemungkinan lonjakan subsidi listrik.
Pengamat pertambangan dari Lembaga Kajian Ekonomi Pertambangan dan Energi (ReforMiner Institute), Pri Agung Rakhmanto, mengatakan, cadangan risiko fiskal itu terlalu besar. Apalagi jika asumsi ICP di APBN 2011 hanya akan diubah ke level 90 dollar AS per barrel. Jika asumsi diubah ke 90 dollar AS per barrel, akan ada cadangan risiko fiskal sebesar Rp 22 triliun yang tidak produktif bagi perekonomian.
”Sebaiknya pemerintah mengedepankan pertimbangan politis dan populis menghadapi gejolak harga minyak, yakni dengan tidak memaksakan menaikkan harga BBM,” katanya.

sumber :
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/03/21/07112485/Harga.BBM.Naik.di.9.Negara

Hujan Bakal Jadi Penghalang

Awan hitam kian menebal di kawasan Fukushima, Prefektur Miyagi. Menurut warta ABC pada Senin (21/3/2011), kumpulan awan yang berpotensi menurunkan hujan deras itu justru menjadi penghalang kerja tim penolong. Sementara, pihak pengelola Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima juga mengkhawatirkan tingkat radiasi yang meningkat lantaran guyuran hujan deras.
Ada dugaan, hujan deras justru akan menurunkan kembali partikel-partikel radiasi yang ada di udara ke tanah. Alhasil, tingkat radiasi di kawasan yang terlanda hujan justru meninggi.
Sementara itu, menurut petugas dari Prefektur Miyagi, Kiyohiro Tokairin, hujan deras juga membuat evakuasi korban dan pengiriman bantuan terhambat. "Kami tidak bisa mengoperasikan helikopter selama hujan," katanya.
Helikopter menjadi begitu bermanfaat dalam upaya pengiriman bantuan. Soalnya, pesawat berbaling-baling itu menjadi andalan untuk pengangkutan kebutuhan logistik untuk para korban bencana alam. Tak cuma itu, dalam proses pendinginan reaktor Fukushima, helikopter memunyai andil besar membawa kantung air yang disemprotkan ke bagian atas reaktor.  
Hambatan hujan, terang Tokairin, membuat pihaknya terpaksa mengganti moda transportasi pengiriman dengan kendaraan berat jalur darat. Sampai hari ini, data korban tewas gempa dan tsunami yang melanda Jepang pada Jumat (11/3/2011), sudah mencapai 15.000 orang.
 
sumber :
http://internasional.kompas.com/read/2011/03/21/15225785/Hujan.Bakal.Jadi.Penghalang

Ya, Kami Siap Membunuh Khadafy

 
Inggris siap melancarkan serangan militer terarah untuk membunuh Moammar Khadafy. Selama korban jiwa dari pihak sipil dapat dihindari, Menteri Pertahanan Inggris Liam Fox mendukung serangan khusus dengan bom penghancur bunker yang ditargetkan ke kediaman diktator Libya itu.Fox berjanji menghancurkan seluruh infrastruktur militer Khadafy saat beberapa pejabat senior Libya mengakui keinginan mereka untuk merekayasa perubahan rezim. Inggris mengandalkan rudal jelajah Tomahawk dalam misi serangan udara Angkatan Udara Inggris (RAF) yang memasuki malam kedua.
Dalam serangan malam kedua, sebuah gedung berlantai tiga di kompleks kediaman Khadafy hancur akibat serangan udara RAF. Sekitar 300 pendukung Khadafy berkerumun di wilayah ini saat berlangsung serangan, tetapi tidak diketahui apakah terdapat korban jiwa dalam serangan itu.
Pesawat tempur Amerika Serikat, Inggris, serta Perancis membombardir sederet tank yang bergerak ke ibukota pemberontak, Benghazi, yang diduduki oposisi di timur Libya. Juru bicara militer Libya telah menyampaikan permohonan gencatan senjata baru kemarin, tetapi AS dan Inggris menyangsikan keinginan Khadafy untuk menghormatinya sehingga kedua negara memutuskan untuk tetap memperkuat zona larangan terbang.
Ancaman terhadap keselamatan Khadafy semakin mengemuka dalam tempo 36 jam terakhir. Hal ini terlihat di antaranya dengan telah hadirnya pasukan khusus Inggris, SAS, di Libya untuk memberikan petunjuk target serangan bagi pesawat pembom RAF.
Selain itu, agen rahasia Inggris M16 telah mengontak beberapa jenderal Khadafy untuk memperingatkan bahwa mereka juga akan menjadi target serangan rudal kecuali mereka membelot.
Serangan RAF merupakan bagian dari operasi militer multinasional pada Sabtu (19/3/2011) dan Minggu (20/3/2011). Inggris melepaskan setengah lusin rudal jelajah Tomahawk dalam serangan yang dilancarkan oleh kapal HMS Triumph serta kapal selam Royal Navy di Mediterania yang ditujukan ke sekitar kota pesisir Tripoli dan Misratah.
Sekitar 110 rudal ditembakkan oleh pasukan AS dan Inggris dan menghantam 20 dari 22 target dengan dampak kerusakan cukup signifikan. Serangan rudal ini diikuti dengan serangan menjelang subuh oleh pesawat pengebom siluman AS dan Tornado milik Inggris.

sumber :
 http://internasional.kompas.com/read/2011/03/21/14260165/Ya.Kami.Siap.Membunuh.Khadafy