ELISTON FRANSISKUS NADEAK

Kamis, 25 November 2010

BTPN Siap Bagi Dividen 10% di 2011

Jakarta - PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) mengkaji pemberian dividen tunai 5-10% dari laba bersih tahun 2010 di tahun 2011. Dividen ini diberikan setelah dalam tiga tahun ke belakang pemegang saham harus menahan diri untuk mendapatkannya.

Demikian disampaikan perseroan dalam prospektus Penawaran Umum Terbatas BTPN senilai Rp 1,3 triliun, yang diterima detikFinance di Jakarta, Kamis (25/11/2010).

"Dalam prospektus dalam PUT 1 Maret 2008 telah dinyatakan manajeman perseroan akan mengusulkan kepada RUPS untuk tidak membagikan dividen di 2010, dan sebesar 5-10% dari laba bersih di tahun 2011 ke depan," kata perseroan di dalam prospektus.

Sementara itu, Direktur Utama PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk, Jerry Ng menyatakan pertumbuhan kredit perseroan tahun depan akan lebih dari 24% atau melampaui rata-rata pertumbuhan industri.

"Tentunya kita akan manfaatkan momentum yang baik untuk mencapai pertumbuhan tersebut," katanya usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa di Hotel Pasific Place, SCBD Jakarta, Kamis (24/11/2010).

Perseroan tahun depan pun tetap fokus pada penyaluran kredit di pangsa pasar pensiunan dan usaha mikro kecil menengah. Pasalnya kedua lini ini masih jadi motor penggerak utama perseroan.

Di sektor kredit pensiun, selain perseroan ada pesaing utama, yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan pangsa pasar terbesar. Kemudian ada BPD-BPD yang melayani pensiunan PNS di masing-masing wilayah.

Sementara kredit mikro, berdasarkan data Bank Indonesia (BI), per Juni 2010 total kredit mikro mencapai Rp 253 triliun, atau 15,95% dari kredit keseluruhan industri perbankan. Dimana 41,5% dari kredit mikro masih berasal dari perbankan BUMN. 29,4% dari bank swasta, dengan Bank Danamon sebagai pemain utama.

Untuk itu, perseroan mulai menekuni bisnis mikro sejak 2008. Dan sampai Juni 2010, portofplio kredit mikro perseroan mencapai Rp 4 triliun.

"Tahun ini, komposisi kredit untuk kedua sektor tersebut adalah sebesar 80:20. Tahun depan mungkin ada perbedaan sedikit, tapi tidak akan jauh dari angka itu. Kami tetap akan fokus di sektor mass market," tegasnya.

Pada tutup tahun ini, diharapkan pertumbuhan kredit BTPN bisa mencapai 40%, di mana sampai triwulan III-2010, nilainya sudah mencapai Rp 21,8 triliun.

"Kami tetap optimis momentum pertumbuhan saat ini akan tetap terjaga hingga akhir tahun di mana penyaluran kredit kami akan tumbuh jauh lebih baik dari rata-rata industri,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar