ELISTON FRANSISKUS NADEAK

Kamis, 25 November 2010

Jakarta Andalkan 4 Sektor Industri Kecil Unggulan

Jakarta - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan mengandalkan empat sektor industri kecil menengah (IKM) unggulan. Empat sektor IKM itu antara lain industri makanan-minuman, garmen dan fesyen, mebel, dan perhiasan.

Kepala Dinas Perindustrian dan Energi Pemprov DKI Jakarta Yusuf Effendi Pohan mengatakan selama ini sektor-sektor IKM itu memiliki kekuatan basis ekspor yang kuat.

"Itu sudah masuk dalam produk unggulan DKI Jakarta," kata Yusuf dalam acara jumpa pers di kantor ke Kementerian Perindustrian, Jakarta, Kamis (25/11/2010).

Dikatakannya pihaknya akan terus mendorong pengembangan IKM keempat sektor tersebut. Di antaranya dengan membangun unit-unit pelayanan terpadu (UPT) untuk membantu para pelaku IKM di berbagai sektor.

Sementara di sisi promosi, Pemprov DKI Jakarta terus menggenjot berbagai pameran yang strategis untuk meningkatkan promosi produk-produk berbagai IKM yang ada di DKI Jakarta. Di antaranya sektor kerajinan, industri plastik dan kemasan, industri kulit, sepatu, tas, industri dasar, logam, kimia dan manufaktur, dan elektronika.

"Kita dan Kadin Jakarta akan kembali menggelar pameran Jakarta IKM Expo mulai 8-10 Desember 2010 di Plaza Kementerian Perindustrian," katanya.

Yusuf menuturkan pameran IKM kali ini menjadi penutup di akhir tahun dari kegiatan promosi IKM di Jakarta. Ia berharap transaksi pameran bisa meningkat sampai 30% dari tahun lalu yang hanya mencapai Rp 600 juta.

"Tahun lalu memang makanan dan pakaian yang cukup tinggi," katanya.

Ia menjelaskan IKM yang akan ikut serta mencakup 56 IKM di DKI Jakarta, yang merupakan IKM binaan BUMN, BUMD dan swasta nasional. Rencanannya pihak Kadin Jakarta akan memfasilitasi pameran IKM berbasis ekspor di pameran Muslim World BIZ (Business & Investment Zone) di Malaysia pada Juni 2011.

BTPN Siap Bagi Dividen 10% di 2011

Jakarta - PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) mengkaji pemberian dividen tunai 5-10% dari laba bersih tahun 2010 di tahun 2011. Dividen ini diberikan setelah dalam tiga tahun ke belakang pemegang saham harus menahan diri untuk mendapatkannya.

Demikian disampaikan perseroan dalam prospektus Penawaran Umum Terbatas BTPN senilai Rp 1,3 triliun, yang diterima detikFinance di Jakarta, Kamis (25/11/2010).

"Dalam prospektus dalam PUT 1 Maret 2008 telah dinyatakan manajeman perseroan akan mengusulkan kepada RUPS untuk tidak membagikan dividen di 2010, dan sebesar 5-10% dari laba bersih di tahun 2011 ke depan," kata perseroan di dalam prospektus.

Sementara itu, Direktur Utama PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk, Jerry Ng menyatakan pertumbuhan kredit perseroan tahun depan akan lebih dari 24% atau melampaui rata-rata pertumbuhan industri.

"Tentunya kita akan manfaatkan momentum yang baik untuk mencapai pertumbuhan tersebut," katanya usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa di Hotel Pasific Place, SCBD Jakarta, Kamis (24/11/2010).

Perseroan tahun depan pun tetap fokus pada penyaluran kredit di pangsa pasar pensiunan dan usaha mikro kecil menengah. Pasalnya kedua lini ini masih jadi motor penggerak utama perseroan.

Di sektor kredit pensiun, selain perseroan ada pesaing utama, yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan pangsa pasar terbesar. Kemudian ada BPD-BPD yang melayani pensiunan PNS di masing-masing wilayah.

Sementara kredit mikro, berdasarkan data Bank Indonesia (BI), per Juni 2010 total kredit mikro mencapai Rp 253 triliun, atau 15,95% dari kredit keseluruhan industri perbankan. Dimana 41,5% dari kredit mikro masih berasal dari perbankan BUMN. 29,4% dari bank swasta, dengan Bank Danamon sebagai pemain utama.

Untuk itu, perseroan mulai menekuni bisnis mikro sejak 2008. Dan sampai Juni 2010, portofplio kredit mikro perseroan mencapai Rp 4 triliun.

"Tahun ini, komposisi kredit untuk kedua sektor tersebut adalah sebesar 80:20. Tahun depan mungkin ada perbedaan sedikit, tapi tidak akan jauh dari angka itu. Kami tetap akan fokus di sektor mass market," tegasnya.

Pada tutup tahun ini, diharapkan pertumbuhan kredit BTPN bisa mencapai 40%, di mana sampai triwulan III-2010, nilainya sudah mencapai Rp 21,8 triliun.

"Kami tetap optimis momentum pertumbuhan saat ini akan tetap terjaga hingga akhir tahun di mana penyaluran kredit kami akan tumbuh jauh lebih baik dari rata-rata industri,

Menperin Akui Masih Ada Industri Nikmati BBM Subsidi

Jakarta - Menteri Perindustrian MS Hidayat mengakui sampai saat ini masih terdapat industri yang menggunakan BBM bersubsidi, meskipun hal itu dilarang. Lewat pembatasan BBM bersubsidi, masalah ini akan dibenahi.

"Ya justru itu yang mau dibenahi," ujar Hidayat saat ditanya mengenai adanya anggapan dari DPR yang melihat ada industri yang membeli BBM menggunakan harga rumah tangga.

Hal ini disampaikan Hidayat ketika ditemui di kantor Kementerian Keuangan, Jalan Wahidin Raya, Jakarta, Kamis (25/11/2010).

Untuk itu, Hidayat menyatakan pihaknya akan melakukan pembahasan dengan kalangan industri dan DPR terkait masalah tersebut.

"Ada, tapi nggak banyak, makanya masalah-masalah yang distorsi itu mau kita selesaikan," tegasnya.

DPR menilai opsi pemerintah mengenai pembatasan konsumsi BBM bersubsidi belum bisa menyelesaikan masalah peningkatan volume penggunaan BBM bersubsidi.

Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR Melchias Marcus Mekeng menilai seharusnya pemerintah belum perlu mengeluarkan kebijakan mengenai pembatasan DPR RI, tetapi harus menyelesaikan permasalahan yang menyebabkan terjadinya peningkatan volume penggunaan BBM bersubsidi, seperti terjadinya penyelundupan dan pemborosan.

"Kalau ada penyelundupan, macet di mana-mana itu kan pemborosan. Ini harus diselesaikan kalau tidak akan bertambah terus-menerus," ujar Melchias.

Melchias juga melihat masih banyak industri yang membeli BBM dengan harga rumah tangga.

"Yang menggunakan BBM kan bukan hanya kendaraan tapi industri juga. Industri ini harus gunakan harga industri, jangan pakai harga rumah tangga. Ini dulu yang dibereskan baru bicara penghematan," tegasnya.

DPR: Kinerja Tak Bagus, Direksi BUMN Harus Langsung Diganti

Jakarta - Untuk mendorong kinerja BUMN terus meningkat dan juga membersihkan tata kelola perusahaan dengan baik (corporate governance), DPR meminta Menteri BUMN untuk langsung mengganti direksi dengan kinerja buruk.

Hal ini ditegaskan oleh Wakil Ketua Komisi VI Nurdin Tampubolon dalam rapat dengan Menteri BUMN di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (25/11/2010).

"Mungkin Pak Menteri terlalu capek dengan sekitar 140 BUMN, tapi ini tugas Bapak jangan sampai terlalu rugi. Ganti direksi yang kurang bagus," tegas Nurdin.

Dikatakan Nurdin, Menteri BUMN harus tegas menindak direksi yang dinilai tak bagus melakukan pengelolaan BUMN. Nurdin mengambil contoh kasus IPO Krakatau Steel (KS) dan kasus gangguan sistem penerbangan Garuda.

"KS saya kita adalah sesuatu hal yang kurang tegas. Begitu juga dengan Garuda. Kami yakin masih ada praktik yang belum menjalankan good corporate governance," jelas Nurdin.

Komisi VI merasa yakin Mustafa bisa tegas memperbaiki kinerja BUMN yang ada sehingga BUMN menjadi bersih dan kinerja terus meningkat.

"Kami yakin, Bapak menteri adalah orang yang cocok menangani ini. Lakukan agar BUMN dapat menjadi tonggak penggerak ekonomi, kami minta agar ini dapat bersaing dengan ASEAN, jangan terlalu jauh dengan Eropa atau Jepang dan lain-lain," tukas Nurdin.

alamat:
http://www.detikfinance.com/read/2010/11/25/214523/1502741/4/dpr-kinerja-tak-bagus-direksi-bumn-harus-langsung-diganti?f9911013

Tak Mau Kecolongan, DPR Cegah Pertamina Akuisisi Medco

Jakarta - DPR mencegah PT Pertamina (Persero) untuk melakukan akuisisi terhadap PT Medco Energi Internasional Tbk melalui pembelian saham Encore Energy. Karena akuisisi ini dinilai akal-akalan untuk membobol Pertamina.

Anggota Komisi VI DPR Nasril Bahar mengatakan, dengan mengakuisisi Medco, Pertamina tidak akan mendapatkan keuntungan yang berarti. Lebih baik Pertamina membeli ladang minyak sendiri ketimbang mengakuisisi perusahaan.

"Akuisisi ini tidak akan menambah produksi minyak siginfikan. Kalau Pertamina punya dana cukup, harusnya dilakukan optimalisasi dari sumur-sumur yang ada. Bahkan ada rumor yang mengatakan ini akal-akalan untuk membobol Pertamina. Kita sepakat tidak mau, kita sudah kecolongan gas Senoro oleh Mitsubishi," jelas Nasril dalam rapat dengan Menteri BUMIN dan Direksi Pertamina di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (25/11/2010).

Dikatakan Nasril dirinya tidak mau berprasangka buruk terhadap rencana Pertamina ini, namun dia ingin mencegah munculnya kerugian-kerugian yang ada.

Di tempat yang sama, Pelaksana Harian Direktur Utama Pertamina Frederick Siahaan menyampaikan, Pertamina sampai saat ini belum memutuskan soal rencana akuisisi Medco.

"Kami hanya melakukan due dilligence selama 30 hari untuk mempelajari. Hingga saat ini direksi dan komisaris belum memutuskan rencana akuisisi tersebut. Sebenernya strategi Pertamina bukan beli saham, tapi hanya ingin evaluasi dan akuisisi pada aset. Hingga saat ini kami belum finalisasi hal tersebut, ujar Frederick.

Seperti diketahui, Pertamina berencana akuisisi saham Encore Energy saat ini menguasai 50,7% saham di PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC).

Menteri BUMN Mustafa Abubakar dalam rapat tersebut mengatakan, pihaknya belum memberikan persetujuan terkait aksi korporasi Pertamina itu.

"Kami selaku kuasa pemegang saham belum memberikan persetujuan atas aksi korporasi pertamina tersebut," tukas Mustafa.

Biro Travel & Hotel Diminta Sosialisasikan Status Bromo Awas

Probolinggo - Tim Taktis Tanggap Darurat Bencana menghimbau kepada wisatawan domestik maupun asing untuk mematuhi aturan, tidak turun ke lautan pasir. Sebab dengan status
Gunung Bromo 'Awas' sejak 23 November 2010 sore telah dinyatakan tertutup.

Peringatan tersebut disampaikan Wakil Ketua Tim Taktis Tanggap Darurat Bencana
Dandim 0820 Letkol (inf) Hery Setiono dan Kapolres Probolinggo AKBP Zulfikar.

"Lautan pasir tidak boleh dimasuki siapapun termasuk warga. Karena kawasan rawan
bencana," tegas Kapolres Probolinggo Probolinggo AKBP Zulfikar kepada wartawan
kondisi Gunung Bromo di kantor Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS)
Cemorolawang, Probolinggo, Kamis sore (25/11/2010).

Zulfikar juga akan menyampaikannya kepada biro wisata dan hotel agar ikut
mensosialisasikan status Bromo saat ini. Pihaknya bersama Dandim juga akan
berkoordinasi dengan dinas pariwisata Kabupaten Probolinggo untuk menyampaikan
hal tersebut.

Sebab dia tak ingin kejadian sejumlah turis lolos dari pengawasan dan mendaki ke
bibir kawah Bromo pada hari Rabu (24/11/2010) terulang lagi.

"Kita tidak melarang mereka datang kemari. Silahkan, asal tidak masuk kawasan
rawan bencana yang sudah ditetapkan, yakni tidak mendekati Gunung Bromo atau
cukup melihat dari jarak 3 KM," ujarnya.

Selain itu, Zulfikar juga menjelaskan secara teknis pembagian pasukan tanggap
darurat jika kondisi Bromo dalam keadaan situasi terburuk. Setiap dusun akan
ditempatkan masing-masing 5 anggota TNI dan Polri yang dilengkapi alat komunikasi
serta kendaraan yang digunakan untuk mengangkut warga menuju lokasi pengungsian.

"Saya minta kerjasamanya termasuk dengan para wartawan," kata dia.

Minggu, 07 November 2010

Menunggu dan Sabar

Menunggu

Menunggu adalah ketika mengulir waktu dan mengukir sabar
dibebatuan sunyi dan diam halau gelisah
yang menari dalam gelap
tentang pasti yang tertiup angin
 
Tangisan dalam sungkan seperti aksara asa yang terbengkalai tak terbaca 
merentang jarak dalam jeda dan jeri seperti mengharuskan
memintal ribuan temali penuh warna hingga menjadi keajaiban tak terduga 
seperti ketika lembaran teks yang kutulis setiap hari,
menjelaskan dengan rinci arti kata menunggu


Sabar
Sabar adalah ketika mengulir kata ditepian batu
memipih bulir embun digelombang kelopak mawar

Sabar adalah ketika meremang malam yang gemetar
genangi buram bola mata dan nafas sejenak menghela

Sabar adalah ketika satusatu menghitung lentera redup
segaris senyum terkatup ucap yang tak letup

tak kelit pusaran sakit terlilit
tak jenuh kisaran penuh lenguh kisruh
tak lekang putaran kenang terpinang lenggang

                                                     Eliston Fransiskus Nadaeak